bangpanji
WONG NDESO kluthuk
Rabu, 21 November 2012
Kamis, 30 Agustus 2012
Kasus Zener 56v rusak pada Panasonic lama
Kasus Zener 56v rusak pada Panasonic lama
KASUS :
- Panasonic menggunakan AN5192 mati total
- Diketemukan ada diode Zener 56v pd bagian sekunder rusak (short)
ANALISA :
- Perlu dipahami dahulu fungsi dari diode ini, yaitu sebagai “protektor” jika tegangan sekunder “ over voltage”. Pada keadaan normal tegangan pada diode tersebut harus kurang dari 5
- Jika diode ini rusak maka pasti telah terjadi over voltage, sehingga diode tembus dan rusak. Oleh karena itu sebelum mengganti dode yang rusak, maka perlu dicari terlebih dahulu penyebab terjadinya over voltage tersebut.
SOLUSI :
- Over voltage biasanya disebabkan ada elko pada bagian primer power suply yang kering. Cek elko-2 dengan ESR meter.
- Setelah elko diganti, cek tegangan keluaran pada diode Zener apakah sudah kurang dari 56v (umumnya sekitar 40 ~ 45v). Jika masih lebih dari 56v berarti masih ada komponen lain yang rusak, misalnya r yang nilainya molor atau solderan yang kuarang kontak.
- Setelah tegangan normal, baru pasang diode zener sebagai protektor over voltage.
Apa akibatnya jika diode zener 56v tidak dipasang ?
- Jika power suply pada kondisi normal, tanpa diode dipasang sebenarnya tidak ada masalah.
- Tetapi suatu saat jika ada kerusakan pada bagian primer power suply yang menyebabkan over voltage, maka biasanya akan menyebabkan resistor untuk suply tegangan horisontal Vcc (R nilai 180 ohm) akan terbakar. Dan yang lebih parah lagi ada resiko AN5192 rusak pada bagian horisontal osilatornya
Samsung dengan UOC TDA93xx horisontal hidup sebentar terus mati sendiri
Samsung dengan UOC TDA93xx horisontal hidup sebentar terus mati sendiri
KASUS :
- Samsung dengan UOC (ic tunggal), misalnya seri TDA93xx
- Problem osilator horisontal hanya bekerja beberapa detik terus mati sendiri.
- Kadang saat bekerja disertai suara berderik dari flyback
PEMERIKSAAN :
- Cek dengan osiloskop tegangan pulsa horisontal pada pin-33 (H. Out) menghilang
- Cek tegangan heater ada sebentar terus menghilang.
- Tegangan ke UOC semua normal (3.3v/5.0v/8.0v)
- Suara normal
SOLUSI :
- Cek tegangan pada pin-34 (H.AFC input) ada tegangan lebih dari 1v, padahal normal seharusnya hanya sekitar 0.2v
- Disebabkan kapasitor milar yang terdapat pada kolektor transistor Hor.out yang berfungsi untuk sirkit Hor AFC dan mempunyai nilai 680pf/2Kv bocor ( ....awas jangan keliru bukan kapasitor resonant 572 pf/1600v). Gunakan ohm meter pada posisi x 10k untuk memeriksa kebocoran.
- Kapasitor bocor mengakibatkan pin-34 mendapat tegangan dc dari tegangan B+ kolektor transistor hor.out
***************************
Catatan :
· Dengan gejala serupa kami pernah menemukan penyebabnya karena TDA93xx rusak.
Kamis, 09 Agustus 2012
Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV
Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV
Power Supply dalam segala hal yang berbau elektronika sangat lah vital, karna tanpa Power Supplya maka perangkat elekronika tidak akan bisa bekerja, yang namanya Power Supply tentu tidak lepas dari Trafo (Transformer). Trafo itu sendiri ada berbagai macam, dilihat dari kegunaannya ada Trafo Step-Up, Trafo Step-Down, diliat dari segi fisiknya ada yang dari inti besi dan ada dari yang dari inti ferite, dll. untuk membuat trafo kita harus mengetahui rumusnya, namun disini saya tidak akan membahas mengenai rumus membuat trafo, melainkan saya akan membagikan pengalaman saya dalam memanfatkan Trafo Switching bekas TV untuk di pergunakan menjadi Power Supply yang bisa dimanfaatkan untuk Power Supply Audio Power OCL dan keperluan lain yang memerlukan Power Supply. Awalnya saya terinpirasi dari sebuah SPK aktive (kalau tidak salah mereknya Polytron) dan saya liat tidak menggunakan trafo besi, melainkan Switching model seperti TV dan Transformernnya juga sebesar Trafo Sewitching TV 21 Inch, dan jenis Power audionya OCL pakai Transistor 4 biji yaitu TIP3055/TIP2955 masing-masing 2 biji, dan speakernya 4 buah masing-masing 8 Inch. Suara menggelaegar stabil, waktu musik berjalan saya coba ukur tegangan tetap mantap dan stabil. Kalau saya lihat pada SPK aktive model ini yang pakai Trafo besi stidaknya Trafo-nya sekitar 5A lebih mungkin 6-7A. Dibawah ini saya sempatkan jepret sebuah Amplifier yang menggunaka Switching Regulator, ini mirip dengan Rangkaian Power Supply Komputer, perhatikan gambarnya
Atas dasar pengalalaman itulah maka muncullah ide untuk memanfatkan Trafo Switching TV dan untuk men-drivernya saya gunakan Switcing Power Supply Modul atau yang lebih dikenal dengan GACUN yang banyak di jual di toko elektronika dengan harga berpariasi skitar Rp. 22.500 sampai Rp. 25.000. Oke, kita lanjut saja. Lihat saja Sekemanya dibawah ini. Ada dua macam skema yang pertama tanpa rangkain Optocoupler dan yang kedua memakai rangkaian Optoupler
Atas dasar pengalalaman itulah maka muncullah ide untuk memanfatkan Trafo Switching TV dan untuk men-drivernya saya gunakan Switcing Power Supply Modul atau yang lebih dikenal dengan GACUN yang banyak di jual di toko elektronika dengan harga berpariasi skitar Rp. 22.500 sampai Rp. 25.000. Oke, kita lanjut saja. Lihat saja Sekemanya dibawah ini. Ada dua macam skema yang pertama tanpa rangkain Optocoupler dan yang kedua memakai rangkaian Optoupler
Skematik dibawah ini adalah rangakaian Power Supply dengan memanfaatkan Trafo Switching bekas TV namum rangkaian Optocuplernya tidak digunakan, rangkaian ini sudah saya gunakan dan sering saya pasang pada Power Audio OCL, kadang juga saya rangkai untuk mengganti Trafo Besi pada SPK aktive jika Trafonya rusak atau terbakar. Hasilnya sama dengan menggunakan trafo biasa 5A, makanya saya sekarang ga pernah beli Trafo besi. Jika ingin mendapatkan Arus yang besar tentu mempergunakan Trafo Switcing yang besar dan kawat email yang besar atau terdiri dari kawat email kecil yang di gandeng dilillit bareng. Bagi shobat yang ingin mencoba silah kan di ikuti tahap-tahap nya.
Skematik dibawah ini juga rangkaian Power supply dengan memanfaatkan Trafo Switching bekas TV, namun rangkaian ini menggunakan Optocoupler sehingga tegangan lebih mantap dan stabil, tidak mengikuti tegangan input yang naik turun, rankaian ini juga akan protect jika tegangan ouput mengalami short.
Keterangan:
Keterangan:
Lilitan Primer adalah 110 lilit dan dibagi jadi dua bagian yaitu:
P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm
P2: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm
Lilitan Sekunder
S1: 24 lilit. Ø kawat email 1mm
S2: 55 lilit. Ø kawat email 0.2mm
Cara membuat lilitan
Yang perlu mendapat perhatian dalam melilit ulang adalah lilitan searah jarum jam dan dililit serapi mungkin dan jangan sampai ada yang short. Cara membuat lilitannya adalah sebagai berikut:
- Buka koker ferite nya dan lilitan aslinya
- Buat lilitan baru, dimulai dengan lilitan Primer, P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm. Solderlah kawat pada tab yang tersedia dan mulailah melilit sampai itungan yang ke 55 kemudian solderlah ujung penghabisan pada tab yang ada. ingat dan tandai ujung awal liltan tadi, karna ujung itulah nanti yang akan disambungkan langsung ke positive 220v - 300v
- Dilanjutkan membuat liltan Skunder yang pertama, S1: 24 lilit. Ø kawat email 1mm. Liltan sekunder ini untuk mendapatkan tegangan ganda (24v - CT - 24v). Caranya: solderkan ujung kawat pada tab yang ada kemudian buat lilitan sebanyak 12 lilit kemudian solderlkanlah pada tab yang ada (tab ini adalah untuk CT/Centre Tab). kemudian lanjutkan 12 lilitan lagi. Bisa jugan dengan melilit dua buah kawat bareng 12 lilit kemudian ujung akhir kawat pertama di hubungkan dengan ujung awal kawat kedua pertemuan ini dinamakan CT (centre tab)
- Selanjutnya kita buat lilitan skunder yang kedua, S2: 55 lilit. Ø kawat email 0.2mm. Lilitan ini untuk mendapatkan tegangan 110 untuk rangkaian optocoupler jika akan menggunakannya, tapi jika tidak menggunakan rangkaian optocoupler maka lilitan ini ditiadakan saja
- Membuat lilitan untuk rangkaian tambahan, misalnya 12v untuk fan, 15-ct-15 untuk tone control, dll. cara melilit sama tapi gunakanlah kawat halus saja karna arus yang dibutuhkan kecil saja, jadi menggunakan kawat 0.2 saja sudah memadai. Jumlah lilitan nya adalah: 12volt liltannya sebanya 6 lilit. dan utuk rangkaian tone control biasanya dilengkapi dengan IC Regulator 7815 dan 7915 maka tegannya kita buat saja 18v-ct-18v. Untuk mendapatkan tegangan 18v-ct-18v langkanya sama dengan langkah no 3 tapi jumlah lilitannya 9 lilit Tab
- Setelah dirasa cukup dan selesai membuat lilitan Skunder nya, maka ditutup dengan liltan Primer yang kedua (P2: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm). Caranya: Solderlah ujung kawat yang mau dililit pada tab akhir liltan Primer yang pertama tadi, kemudian buat lilitan dengan rapi sebanyak 55 lilit dan solderlah ujungnya pada tab yan tersedia. tandai dan ingat bahwa ujung ini nantinya aka disambungkan ke rangkaian Switching Power Supply Modul pada kabel warna merah
- Setiap mendapat satu lapis lilitan, jangan lupa di beri isolasi, atau isolasi yang lama bisa di gunakan lagi.
Selesai dah membuat lilitannya... gampang kan...??!!
Nah... setelah diliat rangkaiannya, dan baca keterangannya sederhana saja kan??? cukup dibuat pakai PCB bolong aja bisa. Hanya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran juga kehati-hatian.
Nih gambar rangkaian jadinya. Ini saya gunakan Trafo Switching TV 29 merek Cina. Rangakaian Penyerarah bagian outputnya tidak saya gabung, karna ini saya pasang untuk OCL 300watt yang langsung ada rangkaian dioda penyearah dan Elconya.
Dibawah ini adalah gambar Switching Power Supply Module, atau dikalangan teknisi sering disebut GACUN. yang di perlukan untuk Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV
Gambar dibawah ini menunjukkan selesai membuat lilitan Primer pertama (P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm)
Sobat yang berhagian tentu mengalami kesulitan dalam melepas Ferite nya bukan...?? sama saya juga awalnya gitu, tapi setelah saya temukan tip dan triknya mudah sekali melepas Ferite tersebut ga sampai lima menit..Nih tak kasih ilmunya tapi jangan bilang bilang ya... klu ada yang tanya suruh aja kesini... heheh... Gini caranya: rebus air sampai mendidih kemudian masukkan trafo yang mau dilepas Feritenya kedalam air panas menggelegak tersebut, tunggu beberapa saat kira kira 1 menit, kemudaian ambil trafo menggunakan tang penjepit, jangan tunggu sampai dingin, justru masih dalam kadaan panas inilah kita mudah melepas feritenya karna parekatnya meleleh. Gunakan alat bantu tang dan obeng tipis untuk menarik ferit. Semoga berhasil…
Tabel Kawat Email dan Kemampuannya
Semoga bermanfaatKamis, 29 Desember 2011
daftar capasitor pengganti c internal coil iF
daftar capasitor pengganti c internal coil iF
LA76889KONKA) =33PF
TB1238 =30PF
TDA 8361 =68PF
LA76810/20 =25PF
AIWA TA8759 =22PF
AKIRA IC TUNGGAL=47PF
SANYO DINAMIC =22PF
Golstar ta8690 =68/25pf
LA76889KONKA) =33PF
TB1238 =30PF
TDA 8361 =68PF
LA76810/20 =25PF
AIWA TA8759 =22PF
AKIRA IC TUNGGAL=47PF
SANYO DINAMIC =22PF
Golstar ta8690 =68/25pf
Sirkit protek Sharp 29” dengan ic program IX3422
Sirkit protek Sharp 29” dengan ic program IX3422
Sirkit protek “hard ware” Sharp 29” dengan ic program IX-3422
Blinking code
Kecuali sistim protek hard-ware seperti diatas, model ini juga diperlengkapi dengan “soft-ware” protek. Dimana kalau ada problem akan menyebabkan lampu led merah kedip-kedip. Banyaknya kedip yang berulang menunjukkan bagian mana yang bermasalah.
JUMLAH KEDIP
| BAGIAN YANG RUSAK ATAU PROBLEM | |
2x
| Data korup atau Eeprom rusak | |
3x
| TV prosesor (vertikal/horisontal osilator, video, chroma) | |
5x
| Bagian prosesor suara seperti AN5891, MSP34xx | |
6x
| Tuner PLL |
Rabu, 28 Desember 2011
Tips SAMSUNG SLIM 21' transistor horisontal panas
Tips SAMSUNG SLIM 21' transistor horisontal panas
Seorang teman teknisi minta tolong dengan Samsung slim 21” UOC TDA12156 - transistor HOT TT2222. Info pesawat tersebut belum ada setahun sudah 4 kali rusak transistor HOT-nya. Ketika kami ganti HOT dan coba dihidupkan, ternyata belum satu menit HOT sudah sangat panas sekali. Dugaan kami problem karena HOT under drive.
Kemudian HOT kami lepas lagi dan mulai melakukan beberapa langkah pemeriksaan :
Ukur tegangan B+, hasil normal sekitar 125V
Ukur tegangan suply horisontal-driver sekitar 8v, ini tanda tanya ?
Ukur elko pada horisontal driver dengan ESR-meter, hasil masih bagus.
Kecurigaan kami jatuh pada problem disebabkan tegangan horisontal driver kurang sehingga menyebabkan under-drive. Kami lacak sumber tegangan suply yang berasal dari sekunder tranfo switching. Setelah kami ubek-ubek hasilnya tidak menjumpai adanya kerusakan part. Kemudian sirkit kami pelajari dengan lebih seksama (maklum belum punya skematiknya).
Ternyata sirkit suply untuk horisontal-driver Samsung slim 21” ini ada sedikit spesial dibanding model-model lainnya.
Disini diketemukan ada 2 macam tegangan suply :
Tegangan 12V berasal dari sekunder SMPS yang dikontrol on-off oleh mikrokontrol. Tegangan ini jatuhnya hanya sekitar 8v sampai ke tranfo horisontal-driver dan dipakai hanya sesaat untuk start saja.
Setelah flyback bekerja, maka tegangan ganti disuply (take-over) dari flyback dengan tegangan 17v (dari hasil pengukuran yang kami lakukan).
Achirnya sumber masalah ketemu juga. Tegangan dari flyback drops disebabkan “diode” yang berfungsi sebagai switch dari fyback ke tranfo horisontal driver sedikit rusak, sehingga menyebabkan tegangan take-over drops.
Gambar dibawah merupalkan sirkit serupa yang dijumpai pada salah satu model JVC.
Pada saat standby dimana bagian horisontal belum bekerja H drive mendapat suply 11v dari sekunder SMPS
Setelah bagian horisontal bekerja, H drive mendapat suply 45v dari Flyback
Seorang teman teknisi minta tolong dengan Samsung slim 21” UOC TDA12156 - transistor HOT TT2222. Info pesawat tersebut belum ada setahun sudah 4 kali rusak transistor HOT-nya. Ketika kami ganti HOT dan coba dihidupkan, ternyata belum satu menit HOT sudah sangat panas sekali. Dugaan kami problem karena HOT under drive.
Kemudian HOT kami lepas lagi dan mulai melakukan beberapa langkah pemeriksaan :
Ukur tegangan B+, hasil normal sekitar 125V
Ukur tegangan suply horisontal-driver sekitar 8v, ini tanda tanya ?
Ukur elko pada horisontal driver dengan ESR-meter, hasil masih bagus.
Kecurigaan kami jatuh pada problem disebabkan tegangan horisontal driver kurang sehingga menyebabkan under-drive. Kami lacak sumber tegangan suply yang berasal dari sekunder tranfo switching. Setelah kami ubek-ubek hasilnya tidak menjumpai adanya kerusakan part. Kemudian sirkit kami pelajari dengan lebih seksama (maklum belum punya skematiknya).
Ternyata sirkit suply untuk horisontal-driver Samsung slim 21” ini ada sedikit spesial dibanding model-model lainnya.
Disini diketemukan ada 2 macam tegangan suply :
Tegangan 12V berasal dari sekunder SMPS yang dikontrol on-off oleh mikrokontrol. Tegangan ini jatuhnya hanya sekitar 8v sampai ke tranfo horisontal-driver dan dipakai hanya sesaat untuk start saja.
Setelah flyback bekerja, maka tegangan ganti disuply (take-over) dari flyback dengan tegangan 17v (dari hasil pengukuran yang kami lakukan).
Achirnya sumber masalah ketemu juga. Tegangan dari flyback drops disebabkan “diode” yang berfungsi sebagai switch dari fyback ke tranfo horisontal driver sedikit rusak, sehingga menyebabkan tegangan take-over drops.
Gambar dibawah merupalkan sirkit serupa yang dijumpai pada salah satu model JVC.
Pada saat standby dimana bagian horisontal belum bekerja H drive mendapat suply 11v dari sekunder SMPS
Setelah bagian horisontal bekerja, H drive mendapat suply 45v dari Flyback
Langganan:
Postingan (Atom)